Selasa, 20 Oktober 2009
Senin, 15 Juni 2009
Fwd: : sejarah nama kutang
Date: Tue, 16 Jun 2009 02:35:33 +0030
Subject: sejarah nama kutang
from: johanwah@yahoo.com
Pada tanggal 16/06/09, johanwah@yahoo.com <johanwah@yahoo.com> menulis:
>
> Anda pasti tahu apa itu kutang? Sebutan untuk pakaian dalam kaum hawa ini
> ternyata memiliki asal usul yang menarik.
>
> Pada saat awal abad 19 ketika dimulainya pembangunan proyek jalan Deandels
> dari Anyer sampai Panarukan tersebutlah seorang pembantu setia Gubernur
> Jenderal yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proyek tersebut. Dialah
> Don Lopez comte de Paris, keturunan Spanyol yang secara penampakan berbadan
> kekar.
>
> Hingga awal abad 19 di daerah Jawa masih banyak penduduk (wanita) yang
> bertelanjang dada. Mereka hanya memakai penutup di bagian bawah. Bahasa
> Jawanya ngligo, dan ini sebetulnya hal yang biasa di desa-desa dan kota.
> Adalah Don Lopez yang pertama kali menyuruh para pekerja paksa proyek jalan
> Anyer Panarukan itu untuk menutup bagian payudaranya.
>
> Kepada budak-budak dari Semarang yang mengerjakan jalan pos di kota tersebut
> Don Lopez memotong kain putih dan memberi kepada salah satu budak perempuan
> yang tergolong cantik dan belia. Sambil memberikan potongan dia berkata
> "tutup bagian berharga itu" dalam bahasa Prancis kata berharga " coutant".
>
> Ternyata budak perempaun itu bertanya-tanya untuk apa kain itu. Don Lopez
> terus menunjuk-nunjuk payudara permpuan itu dan berkata," Coutant! Coutant".
>
> Budak itu tetap tak mengerti juga. Ia hanya melihat bagian payudaranya
> apakah ada yang salah.
>
> Orang yang melihat adegan tersebut serta merta mengira bahwa kain putih yang
> ditunjuk-tunjuk ke payudara untuk dipakai sebagai penutup adalah namanya
> coutant. Salah seorang budak yang ada di dekat perempuan itu lantas berkata
> " o, kuwi jenenge kutang".
>
> Sejak itu lahirlah istilah baru yang sebenarnya salah kaprah
>
>
>
> ,_._,___
>
>
>
% Ternyata dulu itu orang perancis malu jg melihat yg tabu.
http://ceweksexytegal.blogspot.com
Minggu, 07 Juni 2009
TOURING BALONGAN
tentang Tegal kota Bahari di sektor pertanian perikanan tambak bandeng
di Dampyak.
Bersama nara sumber Masduki ilyas, keluarga petani tambak ikan bandeng
di Dampyak - Kramat - Tegal
PAL.BAKAR BANDENG
Masuk ke Dampyak di kecamatan Kramat, wilayah kota Kabupaten Tegal.
Anda jangan beranggapan bahwa anda sedang berada di selatan kota,
karena eh karena walaupun wilayahnya masuk ke dalam Kabupaten tetapi
letaknya malah lebih dekat ke Kotamadya.
Saya kira, banyaknya tambak tambak bandeng di Desa Dampyak Kecamatan
Kramat itu penopang pertanian tambak wilayah Kotamadya, ternyata
bukan.
Petani perikanan tambak ikan bandeng di Dampyak itu penopang
penghasilan Kabupaten Tegal di sektor utara, sektor tepi pantai.
Inilah bukti luasnya wilayah Kabupaten Tegal. Diukur dari dasar laut
membentang luas sampai hingga lereng gunung selamet. Penuh dengan
sumber daya alam dan sumber daya manusia yang membentuk kemakmuran
Kabupaten Tegal dan patut untuk di syukuri.
Bukan hanya syukuran secara seremonial, bukan hanya sebatas berkat
dengan bandeng selonjor tetapi lebih dari pada itu.
Melanggengkan keberadaan tambak untuk investasi menuju cerahnya masa
depan diantara hijaunya bakau dan kilau warna perak yang di terpa
sinar harapan.
Tak khawatir dengan bau lumpur, niscaya akan makmur.
'Terimakasih atas undangan AnakDAMpyak Masduki ilyas (mas.adam.ilyas@gmail.com)
Jumat, 05 Juni 2009
BEJANA
berwudlu ketika hendak melakukan penyucian badaniah, bejana tersebut
di namakan padasan. Entah dikutip dari bahasa mana akan tetapi padasan
itu memang sudah ada semenjak dahulu kala ketika nenek moyang kita
mengenal gerabah sebagai sarana.
http://situskuno.blogspot.com
Rabu, 03 Juni 2009
BIROKRASI KAMPUNGAN!
berarti berjalan ke depan. Awal dari sebuah stagnasi yang beralih
menjadi pelbagai macam perubahan.
Sumber daya manusia yg membuat perubahan itu. Di jalan yang benar
untuk keperluan yang benar atau dengan kata lain yaitu untuk
kemaslahatan orang banyak.
Disini saya akan mengulas tentang kemajuan dengan skala yang hanya ada
di isi kepala saja, kemajuan yang saya tahu. Di desa saya yang berada
di wilayah kota kabupaten yang di pimpin oleh Bupati pilihan
masyarakat itu tak lepas dari suksesnya program yang di canangkan.
Karena masyarakat merasa di perhatikan kemauannya maka dipilihlah lagi
pejabat tertinggi kabupaten itu untuk kembali menjadi Bupati
meneruskan program pembangunannya.
Desa kami cukup menikmati pembangunan di bidang Ekonomi, Pendidikan,
Transportasi, Kesehatan, dll. Tapi sayang! Aparat desa masih belum
bisa untuk saya melengkapi ulasan ini. Akhirnya sekian saja dulu,
terimakasih untuk buah fikirannya dan saya tunggu masukan dari
pembaca.
Silahkan kirim masukan anda di email: imam.gondrong@gmail.com terima kasih
Minggu, 31 Mei 2009
ÀSTERIX
> Success! Your FRIENDS post made it to your blog
> wartegpalbellers.blogspot.com
Kamis, 28 Mei 2009
Senin, 18 Mei 2009
K.H SUBHAN MA'MUN
'ASSALAFIYAH'
Mengelola:
<> MADRASAH MUTA'ALLIMIN - MUTA'ALLIMAT, ALIYAH DINIYAH, KAJIAN KUTUBUSSALAF, IHYA ULUMUDDIN dan IS'ADURROFIQ, TANBIHUL GHOFILIN, MAJALISUSSANIYAH, BIDAYATUL HIDAYAH, MUJAHADATUN NAFSI. MUSYAWAROH / TAKROR, TAHFIDZUL QUR'AN.
Alamat: jl. H. Ambari No. 13 Pondok Pesantren Assalifiyah Luwungragi Bulakamba Brebes 52253 telp. (0283) 3306927 / 3307799
Minggu, 17 Mei 2009
MPP ASSALAM SEMARANG
Keterangan lebih lanjut ada dalam blog.
Jumat, 15 Mei 2009
OBELISK
Tugu tertinggi dan termegah di Indonesia adalah MONAS atau Monumen Nasional. Dipuncaknya adalah symbol api semangat yang dilapis emas. Dibangun dari mimpi Sang Presiden pertama Republik Indonesia I.r Soekarno.
Mengapa tugu menjadi semacam peringatan akan sejarah tempo doeloe?
Selayaknya kita memang harus menghargai jasa para leluhur pendahulu kita, sebagai bhakti dari bangsa yang besar. Bangsa yang lahir dari ikhlasnya perjuangan dan do'a yang dikabulkan.